Archive for the Uncategorized Category
Sabar Berburu demi si double-Bi enampuluh
Posted in Uncategorized on 30 April 2013 by in's van rosFongers BB60 1928 (was-was membawa nikmat)
Posted in Uncategorized on 24 April 2012 by in's van rosSeringkali penantian sebuah idaman menghadapi tantangan yang tidak mudah tetapi ada kalanya muncul kemudahan setelah sekian lama menghadapi ketegangan karena menunggu. Mungkin karena khawatir keduluan orang atau si pemilik takut berubah pikiran. Hal ini sungguh mungkin terjadi, seperti yang pernah dialami oleh sahabat FOC dari Purwokerto ini, Mas Djiran. Berikut penuturannya saat mendapatkan Fongers BB60 1928 yang paling dibanggakannya:
“Sepeda ini didapat dari seorang mantan pejabat di Kabupaten Banyumas. Memerlukan waktu dua bulan untuk membujuk sang mantan birokrat supaya melepas sepedanya, yang bikin gak tenang sepeda ini dipajang di samping joglo rumahnya yang hampir tiap hari kedatangan tamu yang memungkinkan banyak orang yang tahu keberadaan sepeda ini. Alhamdulillah berjodoh ke saya”. Gak apa-apa mas, anaknya gak dapat, sepeda yang didapat…….
“Kondisi sepeda seperti di gambar dengan velg depan Lepper 36, velg belakang kron frinz FG 40, kunci jam merk Schlieper dan hanya beberapa bagian saja yang saya ganti, seperti sadel lama diganti dengan Hygia FG orisinil dan pedal awalnya merk 200 diganti dengan pedal Fongers made in Tegal.
Type BB 60 | Framenumber 2868-54 |
Mas Djiran…kulo ijin sedikit membahasnya…..
Sungguh suatu penampakan yang luar biasa, penampakan cat hampir lebih dari 90% utuh dengan guratan strip hijau khas fongers yang masih jelas dan tampilan transfer merk yang semakin menambah indah. Menurut saya, sepeda ini sudah sangat original terutama dari spesifikasi utama dari sebuah sepeda fongers tua yaitu Stir kemudi, unit rem, Gir tengah, fork depan dan supitan belakang adalah hal utama dari sebuah fongers idaman.
Stir kemudi merupakan ciri dari BB opsi rem botol, dimana pelatuk rem depan berada persis di tengah kepala stir dan pelatuk rem belakang sedikit di sisi kiri kepala stir. Segitiga pengungkit rem depan pastilah bukan model baut tapi menggunakan model kait yang merupakan spec mutlak untuk rem botol. Ciri utama lain yang kadang dilupakan adalah tidak ikut bergeraknya selubung tuas rem yang diapit dua dudukan kuku macan ketika tuas rem digerakan (hal ini berbeda dengan stir rem “U” yang selubungnya ikut bergerak).
Rem botol yang cantik bukan……..? (tapi…gulungan kabelnya disingkirkan neh….). Opsi rem botol selalu menggunakan model kait untuk menghubungkan tiap kawat tarikannya dengan tiap pengungkitnya.
Supitan/ fork belakang menggunakan model double pengatur roda yang umumnya sering kita temukan pada BB di atas 1925 (???). Dudukan as roda depan/ belakang menggunakan model “C” munduk (FOC red)
Untuk piringan/ gir tengah sudah sulit dibahas lagi. Sudah top markotop…..!
Katengkas menggunakan bahan metal dan menggunakan tutup dengan lubang seukuran sedikit lebih besar dari diameter AS tengah. Saat membukanya otomatis stang pengayuh harus dicopot terlebih dahulu. Tutup katengkas model ini pernah juga kami temukan pada BB 1927 dan beberapa di tahun 30 an. Katengkas ini pastinya original, terlihat baut pengaitnya pada body frame masih pada kedudukannya.
Berikut kami tampilkan beberapa aksesoris yang melengkapinya:
Pedal made in Tegal Garang | Stopan yang lucu dan manis |
Shifter SA tua | Tiang slebor yang cantik |
Demikian sajian pada kesempatan kali ini. Kami, FOC team mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mas Djiran-Purwokerto atas postingan fongers kebanggaanya. Semoga menjadi inspirasi bagi semua orang, untuk tidak slalu was-was dalam menunggu sebuah penantian. Ingat…..kalo sudah jadi rejekinya tidak akan kemana-mana.
Sidoarjo, 24 April 2012
FOC Team
BB60 1925 (from East Maduro)
Posted in Uncategorized on 2 Februari 2012 by in's van ros
Berikut penuturan sahabat FOC asal Jember….,
Salam Onthel,
Suatu waktu pada pertengahan 2010 saya mendapatkan info yang datangnya begitu tiba-tiba dari seorang teman yang mengetahui keberadaan sebuah sepeda bermerk Fongers. Menurutnya kondisi frame masih kokoh, rem original, gear obat nyamuk dan balhoof original. Namanya juga sedang jatuh cita dengan Fongers, tanpa pikir panjang dan persiapan apa pun pagi-pagi sekali langsung meluncur ke lokasi.
Awalnya saya tidak menyangka temuan fongers tersebut adalah sebuah BB60. Namun sesampainya di rumah sang pemilik, saya sungguh terkesima melihat BB60 yang begitu gagah teronggok di pojokan ruang tamu. Tanpa basa-basi sepeda langsung saya seret ke luar untuk memastikan detail bagian-bagiannya. Pas banget……! sesuai info yang saya dapatkan, rem ori masih melekat, piringan ori keling dan balhoof masih rapat terpasang.
Selanjutnya pasti sudah bisa ditebak…… terjadilah proses negosiasi dan langsung deal hari itu juga. Sesampainya di rumah langsung operasi total melengkapi part-part yang belum lengkap dan kebetulan sudah tersedia di rumah.
Saat ini kondisi sebagai berikut :
1. Frame ori dengan nomor 251-68
2. Sadel ori dengan logo Fongers yang masih jelas terbaca
3. Rem gondel model U
4. Gear depan obat nyamuk keling gigi 50
5. Pedal England
6. Setir model klem th 1925, lampu dan dinamo VT
7. Stoplamp Fongers dari generasi yang lebih muda.
8. Velg depan FG 36 hole
9. Velg belakang FG Kron Prinz 40 hole
10. Hub belakang tua
11. Hub depan tua.
Berikut tampilan detailnya…..
Tak bisa pindah ke lain Fongers semata-mata karena saya merasakan kenyamanan yang pas saat mengendarainya, bukan karena faktor lain (coba naik fongers ukuran 75 mau ngomong apa sampean……?). Kebetulan sepeda tua yang saya kenal pertama kali saat saya masih kecil adalah Fongers D55 milik ayah saya (wongeres lebay…….!).
Just share buat pecinta Fongers khususnya dan pecinta onthel tua pada umumnya. Semoga persahabatan tetap terjalin.
Bravo onthel Indonesia.
Salam,
Miko FONGERS
Fongers BB60 1922 (warisan ke-2)
Posted in Uncategorized on 21 Desember 2011 by in's van ros
Salam Fongers,
Sulitnya menemukan kembali fosil-fosil Fongers peninggalan nenek moyang akhirnya terbayar sudah dengan ditemukan kali kedua pada blog ini, yaitu Fongers BB60 1922 yang memiliki ciri dan keunikan tersendiri.
Dia lah Cak Gondrong yang dipercaya untuk mewarisi dan merawatnya. Tidak banyak cerita mengenai asal-muasal sepeda ini dan yang pasti ditemukan pada kondisi cat dan strip 85% utuh serta beberapa ke-khasan BB60 pada edisi 1922 ini kami sajikan sebagai berikut:
A. STIR KEMUDI
Stir kemudi type rem “U”/ congkok model tua (sayang segitiga pengungkit telah lenyap). Yang mencirikan Stir BB 1922 ini adalah dudukan berbentuk 4 kotak permanent pada batang stir (bukan kuku macan) yang dilekatkan pada silinder poros tuas rem dengan sistem baut pada bagian belakang.
Selain itu tuas rem dicirikan dengan makin mengecilnya diameter batang tuas rem mulai dari kotak silinder bagian sisi paling luar sampai batas tempat pegangan tangan (lihat gambar) dan ini berbeda dengan tuas rem BB 1926 arek Probolingngo yang memiliki diameter sama pada batang tuasnya.
B. KAKI-KAKI
Supitan garfu depan menjadi ciri khas yang paling konsisten untuk type BB/BD yaitu berupa “C” mangap nunduk yang tidak ditemukan pada type Fongers lain.
Type supitan belakang yang menjadi model khas CCG juga digunakan pada BB60 1922 rem “U” . Kenyataanya sangat berbeda dengan BB 1926 rem “U” yang menggunakan supitan belakang model “C” dengan bautan sebagai pengatur maju mundur roda. Kesimpulan penulis meyakinkan bahwa supitan belakang model CCG pada BB lebih banyak ditemukan pada type rem “U” pada keluaran tahun 1922 (berdasar survey lapangan) . Untuk itu diperlukan lebih banyak lagi telaah dari para pakar Fongers kita.
C. UNIT REM
Rem depan untuk BB tahun 1922 so’ pasti lekukan “U” –nya lebih pendek. Hal ini mungkin sebagai upaya menjaga tampilan karena menggunakan spakbor depan model putus. Sayang pada fosil Fongers ini pipa tarikan bagian atas telah hilang.
Rem belakang terlihat ramping dan masih lengkap apa adanya.
D. SPAKBOR
Berdasarkan informasi para ahli Fongers, tahun 1922 adalah batas tahun transisi beralihnya model spakbor depan buntung/ putus ke spakbor utuh (khususnya Fongers). Pada Fongers BB60 ini ditampilkan spakbor depan putus dan masih sangat sempurna.
E. GIR TENGAH
Gir tengah masih terlihat kokoh dan utuh, tetapi pen stang sepertinya sudah diganti.
Satu lagi yang mungkin bisa menjadi bahan pengetahuan atau pun bahan diskusi untuk para sahabat FOC, yaitu pada penutup bracket. Sama halnya dengan posting-an BB 1922 sebelumnya ternyata penutup bracket sama pada BB ini yaitu penutup as tengah TIDAK di-drat pada as tengah/ TIDAK dijepit oleh kones dan mur kontrak seperti tipe-tipe BB yang lain (lihat BB 1930 dan 1926) tetapi masuk pada ulir mangkokan, yang memang panjang mangkokan lebih panjang dan berulir sebagai tempat ulir penutup bracket.
F. FONGERS 1922
Demikian sajian kali ini, semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan sahabat Fongers di seluruh Indonesia.
Sidoarjo, 19 Desember 2011
FOC team
Fongers H60 1935 (Beyond the fortune)
Posted in Uncategorized on 17 Juni 2011 by in's van rosSatu lagi koleksi sahabat FOC Bp. Rudi Apriyono (Juanda-Sidoarjo) yang berkesempatan berbagi cerita mengenai salah satu koleksinya. Fongers H60 yang dimiliki sahabat FOC ini yang menurut beberapa pihak cukup langka dan very-very rare……… (kecuali aksesoris karena sangat optional dan sulit dibuktikan).
Semula sepeda ini dimiliki oleh Alm. Bp. Sumardi (Ko Fiet Ka – Sidoarjo) yang ia diperoleh dari seseorang asal Surabaya, tepatnya tahun 2005. Konon cerita, pada saat ditawarkan pertama kali tidak ada rasa ketertarikan terhadap sepeda ini. Apalagi pada saat itu beliau sedang tergila-gila dengan Gazele-Gazele tua, tidak ada yang lebih beliau cintai selain Gazele. Namun demikian sepeda tersebut tetap beliau beli dengan hanya satu alasan tidak ingin mengecewakan pada orang yang menawarkan.
Ternyata kepemilikan sepeda itu tidak berjalan mulus. Maksud hati berniat baik dan tulus ternyata banyak hal yang membuat Alm. Bp. Sumardi risis semenjak meminangnya (maaf, off the record). Akhirnya sepeda tersebut dilepas dengan ringan tanpa beban ke sahabat FOC, Bp. Rudi di tahun yang sama, 2005.
BUKTI FONGERS TAAT PAJAK
Uniknya lagi, pemilik baru ini pun membeli dengan tanpa harapan apapun dari sepeda ini, maklum pada tahun tersebut fongers bukan pilihan favorit onthelist, entah ada di nomor urut ke berapa fongers pada saat itu.
Frame number 3543-46
Type H60
Saat ini Bp. Rudi sangat-sangat bersyukur atas anugrah ini. Apalagi jika mengingat cerita untuk mendapatkannya: disepelekan…, ndak usum…, sepeda murah…dll.
“REJEKI DAN KEBERUNTUNGAN MEMANG SERING TAK TERTUGA, TETAPI USAHA, BERDOA DAN BERSYUKUR TETAP MENJADI SUATU KEHARUSAN”
Berikut kami tampilkan spesifikasi lengkapnya:
STIR FONGERS REM KARET
KONTRUKSI REM DEPAN DAN BELAKANG
KAKI-KAKI KHAS FONGERS TYPE H
Fork depan
Supitan depan
Supitan Belakang
Velg Kroonprize 36-40
As tengah
SADEL DAN SETOPAN FONGERS
Demikian sajian kami pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat bagi onthelist brotherhood.
JAYA ONTHELIST INDONESIA…….!
Sidoarjo, 17 Juni 2011
in’s van ros & FOC team
Fongers CCG 60 “Rem Botol tidak biasa”
Posted in Uncategorized on 13 April 2011 by in's van ros
Satu lagi penuturan dari Kang Santo-Cepot tentang CCG 60-nya yang unik:
Sepeda ini saya dapatkan dari seorang kawan, yang konon katanya ia dapatkan dari Jawa Tengah bagian selatan. Tetapi tidak begitu lama dimiliki, ia menawarkannya kepadaku.
Si Kawan: “Kang saya punya fongers tua type CCG60, kalau mau merawat dan memeliharanya monggo…..”, kata si kawan membuka pembicaraan (mungkin si kawan percaya kalau saya dianggap mampu merawat dan memeliharanya hehehe……..)
Saya: “Wuihh….Maantap! segera kulihat kawan….!!!” jawabku bersemangat, sambil bergegas pergi menuju rumah kawanku itu.
Sesampainya di rumahnya, tanpa basa dan basi, langsung kucari buruanku, dan benar saja di salah satu sudut ruang tengah rumahnya pandangan mataku langsung tertuju pada sesosok sepeda tua berpostur gagah meskipun dengan penampilan apa adanya…….
“Alhamdulillah…..” tanpa sadar ucapan syukur itu keluar dari bibirku. Ketika mataku menyapu bagian per bagian dari sepeda ini terutama ketika mendapati konstruksi “rem botol”-nya yang masih utuh, lengkap, dan menempel pada posisinya masing-masing, serta masih berfungsi dengan sangat normal. Sungguh menurutku satu hal yang patut disyukuri. Harap maklum karena selama ini telah lebih tiga sepeda fongers BB rem botol yang saya miliki dengan konstruksi rem yang sudah tidak ada lagi. Bahkan pernah juga saya mendapatkan hanya berupa rangka/framenya saja, tanpa steer dan fork depan, apalagi konstruksi remnya. Singkatnya fongers CCG60 ini saya dapatkan dalam kondisi utuh dengan konstruksi dan rangkaian rem yang masih komplit serta berfungsi dengan baik. Walaupun demikian menurutku sepeda ini masih banyak sekali kekurangannya.
Namun demikian saat itu pula ada perasaan yang mengganjal serta menimbulkan pertanyaan besar di hati, manakala melihat “rangkaian rem dan mekanis pengait rem botolnya”. Karena tidak seperti Fongers BB/CCG rem botol pada umumnya yang pernah kulihat sebelumnya. Fongers CCG60 ini komponen / rangkaian remnya tidak menggunakan material dari “kawat solid” melainkan semacam “kabel sling” (mirip seperti yang digunakan pada sepeda model sports atau yang lazim disebut jengki). Begitu juga dengan mekanis pengait rem botolnya. Biasanya Fongers BB/CCG rem botol menggunakan mekanis pengait rem botol “menyerupai bentuk tapal kuda”. Namun pada sepeda ini mekanis pengait rem botolnya lebih “menyerupai mekanis rem U atau congkok”, namun demikian terdapat alur atau rongga yang berfungsi sebagai rumah atau rel tempat kabel sling yang bekerja menarik rem botol saat difungsikan. Namun demikian dari segi bentuk dan ukuran rem botolnya sama persis dan tidak ada bedanya sama sekali.
“Kok bisa ya ada Fongers CCG60 rem botol, tetapi dengan rangkaian rem seperti sepeda jengki….? Apakah rangkaian konstruksi rem sepeda ini asli dari sononya…..? atau jangan-jangan hasil rekayasa dari tangan-tangan kreatif sesudahnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang menyeruak dalam hatiku …….. “Aalahh……. bodo amat……! bukankah yang penting gimana caranya sepeda ini segera berpindah tangan? Demikianlah dialog dalam hatiku kala itu, karenanya tanpa memerlukan waktu yang panjang serta tanpa proses yang berbelit-belit negosiasi dilakukan dan…………SEPAKAT….!!!
Akhirnya pada hari itu juga Fongers CCG60 ini aku bawa pulang meskipun dengan beberapa pertanyaan yang menyertainya……………
Oleh karenanya dengan melalui blog ini saya ingin berbagi sekaligus berharap kebaikan hati para pakar agar dapat memberikan saran dan masukannya agar sepeda ini dapat tampil lebih prima serta sesuai dengan pakemnya.
Akhirnya ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Mas Iin beserta team FOC, semoga Fongers Owner Club tetap jaya
Salam…!
Santo bin Cepot…!
Fongers BB 60 1926: “Perwujudan dari sebuah Keyakinan”
Posted in Uncategorized on 31 Maret 2011 by in's van ros
Berikut penuturan om Mahmud Kosela (Probolinggo) tentang fongers kesayangannya:
Semula saya tahu sepeda ini dari seorang teman yang cerita bahwa ada sebuah sepeda yang sudah digantung lebih dari 25 tahun sejak mpu-nya meninggal. Ternyata sepeda tersebut milik seorang kyai dari Probolinggo yang telah wafat. Setiap ada orang yang mau melihat, bu nyai (istri pa kyai) selalu bilang bahwa sepeda tersebut tidak dijual.
Sejak mendengar keberadaan sepeda tersebut, saya menabung untuk bisa mendapatkannya karena saya sangat yakin bahwa kalau sudah rejeki pasti sepeda itu jadi milik saya. Setelah tabungan dianggap sudah cukup, saya minta teman untuk mengantar walau dia tidak mau karena sudah tahu sepeda tersebut pasti tidak dijual. Tetapi karena saya paksa akhirnya dia mau juga mengantar. Setelah sampai di rumah bu nyai sepeda dikeluarkan, saya langsung terkesima dan jatuh cinta karena di depan mata ada BB60 dengan handsvat stang masih ori dari bahan kayu yang masih ada stempel FG. Dan lebih kaget lagi ternyata sepedanya mau dijual……! dengan harga murah…..! dan lebih gila lagi bisa saya nego 50%…..! dari harga penawaran…….. Jadi kalo sudah rejeki pasti tidak lari kemana-mana……terbukti sudah petuah para sesepuh kita….
Inilah beberapa penampakan detailnya……..
Stir kemudi khas BB yang super ORI
Dudukan tuas rem model kotak
Segitiga pengungkit model baut khas rem “U”
Handsvat dari bahan kayu dengan logo FG
Nah ini dia…..tuas rem yang tidak mengecil katanya bukan stir BB, tapi yang ini ukurannya sama dari ujung ke ujung. Apa masih punya pendapat tuas rem BB pasti mengecil…….? ho ho ho…….gak lulus lagi para ahli fongers kita…….
Rem model “U” pasti berpasangan dengan penghubung model baut pada pengungkitnya (model kait pasti botol)
Rem belakang
Stang pengayuh “fongers groningen”
Type BB 60
Frame number 26?9-40
Braket number 131340
Demikian yang bisa kami sajikan, semoga menjadi penambah wawasan dan pengetahuan bagi para wongeres….
Sukses onthel Indonesia…….!
Sidoarjo, 18 Maret 2011
in’s van ros & FOC team
Fongers CCG60 1924: “antara Kebanggaan dan Usaha”
Posted in Uncategorized on 16 Maret 2011 by in's van ros
Sebuah layang dari Pak Dodik Jember:
Saya mendapatkan sepeda ini pada bulan November 2009. Hati saya tergerak untuk memilikinya karena sedih melihat sepeda ini kurang terawat, karena saya tahu persis sejarah keberadaan sepeda ini sebelumnya. Pemilik pertama adalah seorang Pendeta yang tinggal tidak jauh dari rumah saya. Setelah digunakan beberapa puluh tahun, sepeda ini dijual oleh anaknya kepada seorang tetangganya. Di sinipun sepeda ini dipakai cukup lama. Saat dunia onthel mulai ramai, maka terenduslah keberadan sepeda ini oleh seorang teman di daerah Kencong, Jember. Tiga bulan lamanya sepeda ini “pingsan” sebelum berpindah tangan ke saya sebagai pemilik ke-empat dari sepeda ini.
Memiliki sebuah Fongers tua merupakan kebanggaan tersendiri buat saya walaupun menuntut usaha yang besar untuk melengkapi part-nya yang nggak utuh lagi. Mulailah saya membuka beberapa web yang salah satunya milik Mas Andyt, beberapa artikelnya mengupas tuntas tentang Fongers. Berawal dari situ saya mulai berkonsultasi dg Mas Andyt via sms or email tentang apa yang harus saya lakukan dengan sepeda saya, banyak masukan saya dapatkan dari beliau yang menjadi inspirasi buat saya untuk melengkapi CCG60 agar menjadi lebih baik. Dari beliau pula saya mendapatkan info tentang seorang pakar Fongers dari Belanda, Jos Rietveld.
Kontruksi dudukan tuas rem pada stir kemudi model jepit/ klem
Model rem “U”
Heemmm….., banyak juga rupanya PR saya, banyak pula tantangannya, mulai dari kesulitan mendapatkan part Fongers sampai budget yang tidak sedikit nominalnya. Harus nabung, itulah tekad saya untuk menggarap PR ini.
No Bracket 111527
No frame 2411-27
Saya beberapa kali melakukan konsultasi via email dengan Jos Rietveld. Dari beliau saya mendapatkan beberapa foto Fongers CCG60 tahun 1924. Sebuah kebetulan saat ini beliaupun sedang memiliki koleksi CCG60 tahun 1924 dengan bracket number 111535. Bracket number Fongers CCG60 saya adalah 111527. Tentu kondisi sepeda saya tidak sebaik koleksi beliau.
Fongers Gear
Persnelling bumbung SA 40 dan shifter kipas SA
Velg Kron Prinz 40-36
Sadle Lepper
Terima kasih sebesar-besarnya ingin saya sampaikan kepada Mas Andyt dan Jos Rietveld atas saran-sarannya. Kepada Pak Manu dan Pak Sahid Nugroho yang telah mensuplay beberapa part Fongers serta Mas Iin yang telah membuat web ini, sehingga terjalin komunikasi antar penggemar Fongers. Semoga dunia onthel semakin jaya.
Salam,
Dodik Pasekum
Fongers BB65 Torpedo (1942)
Posted in Uncategorized on 2 Maret 2011 by in's van ros
Salam fonger’s
Saya kira beberapa onthelis sudah pernah melihat fosil ini, pertama kali muncul pada event Parade Sepeda Kuno HUT Kab. Sidoarjo ke-152 tanggal 12-13 Februari 2011 lalu dan yang terakhir pada acara Kongres KOSTi ke-2 baru-baru ini di Djokjakarta.
Sebagian onthelis termasuk saya mungkin bertanya-tanya, apa bener fongers type BB ada yang torpedo….? ternyata ada….! Saya sendiri belum pernah lihat sebelumnya, tetapi jika kita kunjungi www.rijwiel.net/fongersn.htm ternyata type CCG pun ada yang torpedo, jadi sangat mungkin untuk type BB juga ada opsi rem torpedo.
Kali ini kami tampikan salah satu koleksi BB65 Torpedo 1942 dari sahabat FOC:
Fongers “type BB65”
Stir kemudi “fongers torpedo”
Balhoof “fongers groningen”
Handvat “merk Vasad made in Holland”
Garpu depan/ belakang model biasa (mirip type H)
Piringan model “YY” nge-rel mirip dengan CCG torpedo(www.rijwiel.net/fongersn.htm) dan rantai merk milton (UK)
As tengah bawaan dan Braket dengan penjepit khas
AKSESORIS-AKSESORIS
Dinamo, lampu, sadel dan bel FG
Pedal “merk horim”
Ban depan & belakang “merk Vredestein made in Holland”
Pelindung ruji “merk Vasad made in Holland”
Stopan belakang “merk tegelen made in holland”
Kondisi sepeda : cat orisinil, lis hanya ada sebagian di frame & pelek, pada slebor habis lis nya.
Oke….cukup di sini posting edisi maret 2011…
Jaya onthel indonesia……..!
Sidoardjo, 2 Maret 2011
in’s van ros & sahabat FOC
“Amazing Indigenous Fongers H65 1938” (part-2)e
Posted in Uncategorized on 14 Februari 2011 by in's van rosKali ini kami tampilkan pemandangan yang tidak biasa dengan mempercantik tongkrongan yang menjadi satu-satunya koleksi FOC yang 100% di-repaint, berbeda dengan koleksi-koleksi sebelumnya yang menghindari painting. Proses ini ibarat “bayi yang terlahir kembali”
Step 1: Mulai dari sekumpulan “mozaik rongsokan”
Step 2: Dengan usaha dan kesabaran
Step 3: Akhirnya mimpi berwujud kenyataan………..
-
Sentuhan stang tromol dengan kuku macannya
-
Kontruksi rem dan tromol SA 36-36
-
Supitan depan/ belakang khas type H dan AS tengah FG
-
Dilengkapi dengan triger treespeed model kipas dan tromol treespeed SA 36
-
Dipercantik dengan usapan aksesoris ala kadarnya….
Katengkas terpal dan sadel lepper
Bel lucas dan kunci croesco
-
Indigenous
No rangka 3831-71 dan no braket 261271
Terimakasih buat teman-teman para pendukung, penggembira, tukang cat, tukang strip dan tidak lupa juga para klitikers di seantero nusantara yang telah membantu dalam mewujudkan mimpi ini.
Sukses onthel Indonesia…..!
Sidoardjo, 25 Januari 2011
in’s van ros & FOC team